Tekanankompresi kendaraan bermotor diperiksa setiap pekerjaan tune up (service berkala). Besarnya tekanan kompresi tergantung dari data masing masing jenis kendaraan yang dikeluarkan dari pabrik. Secara umum besar tekanan kompresi 13,5 bar 1,5 bar. (1). Tekanan kompresi rendah dapat disebabkan oleh: - penyetelan katup yang salah (terlalu rapat) Didalam satu siklus kerja mesin terdapat empat buah proses kerja atau langkah yaitu langkah hisap, langkah kompresi, langkah perjuangan dan langkah buang. Baik pada kendaraan dengan mesin 2 tak atau 4 tak selalu ada empat langkah ini, namun untuk mesin 2 tak pada umunya terdapat satu langkah lagi yaitu langkah bilas. Tekanankompresi kendaraan bermotor diperiksa setiap pekerjaan . a. Memeriksa busi. b. Tune up. C. Memeriksa aki. d. Memeriksa kepala selinder. e. Memeriksa kopling. 7. Salah satu penyebab tekanan kompresi rendah adalah katup-katup . a. Katup bengkok. b. Katup patah. C. Katup bocor/ tidak rapat. d. Banyak kerak karbon di torak. e. Semua benar Vay Nhanh Fast Money. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor iPemeliharaan Mesin Sepeda MotorHak Cipta dan DisklaimerPenulis SudjarwoEditor Materi Muhammad WahyudiEditor Bahasa Ilustrasi Sampul Desain & Ilustrasi Buku PPPPTK BOE MalangHak Cipta © 2013, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKANSemua hak cipta dilindungi memperbanyak mereproduksi, mendistribusikan, atau memindahkansebagian atau seluruh isi buku teks dalam bentuk apapun atau dengan caraapapun, termasuk fotokopi, rekaman, atau melalui metode media elektronikatau mekanis lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam kasus lain,seperti diwujudkan dalam kutipan singkat atau tinjauan penulisan ilmiah danpenggunaan non-komersial tertentu lainnya diizinkan oleh perundangan hakcipta. Penggunaan untuk komersial harus mendapat izin tertulis dari publikasi dan penerbitan dari seluruh isi buku teks dipegang oleh Jl. Teluk Mandar, Arjosari Tromol Pos 5, Malang 65102, Telp. 0341 491239, 0341 495849, Fax. 0341 491342, Surel [email protected], Laman Pendidikan & permohonan izin dapat ditujukan kepada Direktorat Pembinaan SekolahMenengah Kejuruan, melalui alamat berikut iniPusat Pengembangan & Pemberdayaan Pendidik & Tenaga KependidikanBidang Otomotif & ElektronikaiiPemeliharaan Mesin Sepeda MotorDISKLAIMER DISCLAIMERPenerbit tidak menjamin kebenaran dan keakuratan isi/informasi yang tertulis didalam buku tek ini. Kebenaran dan keakuratan isi/informasi merupakantanggung jawab dan wewenang dari tidak bertanggung jawab dan tidak melayani terhadap semua komentarapapun yang ada didalam buku teks ini. Setiap komentar yang tercantum untuktujuan perbaikan isi adalah tanggung jawab dari masing-masing kutipan yang ada di dalam buku teks akan dicantumkan sumbernya danpenerbit tidak bertanggung jawab terhadap isi dari kutipan tersebut. Kebenarankeakuratan isi kutipan tetap menjadi tanggung jawab dan hak diberikan padapenulis dan pemilik asli. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap setiapperawatan perbaikan dalam menyusun informasi dan bahan dalam buku tidak bertanggung jawab atas kerugian, kerusakan atauketidaknyamanan yang disebabkan sebagai akibat dari ketidakjelasan,ketidaktepatan atau kesalahan didalam menyusun makna kalimat didalam bukuteks Penerbit hanya sebatas memindahkan atau menerbitkanmempublikasi, mencetak, memegang dan memproses data sesuai denganundang-undang yang berkaitan dengan perlindungan Dalam Terbitan KDTTeknik Sepeda Motor Edisi Pertama 2013Kementerian Pendidikan & KebudayaanDirektorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan, th. 2013Jakarta iiiPemeliharaan Mesin Sepeda MotorKATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnyabuku teks ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai buku teks untuk siswaSekolah Menengah Kejuruan SMK Bidang Studi Keahlian Teknologi danRekayasa, Program Keahlian kurikulum 2013 mengacu pada paradigma belajar kurikulum abad21 menyebabkan terjadinya perubahan, yakni dari pengajaran teachingmenjadi BELAJAR learning, dari pembelajaran yang berpusat kepada guruteachers-centered menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didikstudent-centered, dari pembelajaran pasif pasive learning ke cara belajarpeserta didik aktif active learning-CBSA atau Student Active teks Teknik Perbaikan Mesin Sepeda Motor ini disusun berdasarkantuntutan paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskanberdasarkan pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhanbelajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model pembelajaran berbasispeningkatan keterampilan proses buku teks untuk Mata Pelajaran Teknik Perbaikan Mesin SepedaMotor ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukanproses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melaluiberbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwandalam melakukan eksperimen ilmiah penerapan scientifik, dengan demikianpeserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangunkonsep, dan nilai-nilai baru secara Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pembinaan SekolahMenengah Kejuruan, dan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik danTenaga Kependidikan menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demikesempurnaan buku teks ini dan penghargaan kepada semua pihak yang telahberperan serta dalam membantu terselesaikannya buku teks siswa untuk MataPelajaran Teknik Perbaikan Mesin Sepeda Motor kelas XI/Semester 1 SekolahMenengah Kejuruan SMK. Jakarta, 12 Desember 2013 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEAivDiunduh dari Mesin Sepeda MotorDAFTAR ISIHALAMAN JUDUL................................................................................................ iHALAMAN FRANCIS ...........................................................................................iiKATA PENGANTAR............................................................................................ivDAFTAR ISI......................................................................................................... vPETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR ................................................................. viiiGLOSSARIUM ....................................................................................................ixKESATUAN MATERI........................................................................................... 1BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 2 4 PENGGUNAAN ........................................................................ 4 D. TUJUAN AKHIR ......................................................................................... 5 E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR...................................... 6 F. CEK KEMAMPUAN AWAL ........................................................................ 6BAB II .................................................................................................................. 7PEMBELAJARAN................................................................................................ 7 A. DESKRIPSI ................................................................................................. 7 B. KEGIATAN BELAJAR.................................................................................. 8 1. Kegiatan Belajar 1 Dasar Perawatan dan Perawatan berkala Mekanisme Mesin a. Tujuan Kegiatan Belajar 1 ........................................................................ 8 b. Uraian Materi 1......................................................................................... 8 c. Rangkuman 1 ......................................................................................... 27 d. Tugas 1 .................................................................................................. 27 e. Tes Formatif 1 ........................................................................................ 28 f. Lembar Jawaban Tes Formatif 1 ............................................................. 28 g. Lembar Kerja 1....................................................................................... 28 vPemeliharaan Mesin Sepeda Motor 2. Kegiatan Belajar 2 Dasar Perawatan Sistem Pengapian dan Perawatan Berkala Sistem Pengapian a. Tujuan Kegiatan Belajar 2 ...................................................................... 30 b. Uraian Materi 2 ....................................................................................... 30 c. Rangkuman 2 ......................................................................................... 84 d. Tugas 2 .................................................................................................. 85 e. Tes Formatif 2 ........................................................................................ 85 f. Lembar Jawaban Tes Formatif 2 ............................................................. 86 g. Lembar Kerja 2....................................................................................... 86 3. Kegiatan Belajar 3 Dasar Perawatan Sistem Pelumasan dan Perawatan Berkala Sistem Pelumasan Kegiatan Belajar 3 ....................................................................... 88 b. Uraian Materi 3 ....................................................................................... 88 c. Rangkuman 3 ....................................................................................... 116 d. Tugas 3 ................................................................................................ 118 e. Tes Formatif 3 ...................................................................................... 119 f. Lembar Jawaban Tes Formatif 3 ........................................................... 119 g. Lembar Kerja 3..................................................................................... 120 4. Kegiatan Belajar 4 Dasar Perawatan Sistem Pendinginan dan Perawatan Berkala Sistem Pendinginan a. Tujuan Kegiatan Belajar 4 .................................................................... 122 b. Uraian Materi 4 ..................................................................................... 122 c. Rangkuman 4 ....................................................................................... 150 d. Tugas 4 ................................................................................................ 151 e. Tes Formatif 4 ...................................................................................... 151 f. Lembar Jawaban Tes Formatif 4 ........................................................... 151 g. Lembar Kerja 4..................................................................................... 151 5. Kegiatan Belajar 5 Dasar Perawatan Sistem Bahan Bakar dan Perawatan Berkala Sistem Bahan Bakar a. Tujuan Kegiatan Belajar 5 .................................................................... 153 b. Uraian Materi 5 ..................................................................................... 153 c. Rangkuman 5 ....................................................................................... 171 d. Tugas 5 ................................................................................................ 171 e. Tes Formatif 5 ...................................................................................... 172viPemeliharaan Mesin Sepeda Motor f. Lembar Jawaban Tes Formatif 5............................................................ 172 g. Lembar Kerja 5 ..................................................................................... 173 6. Kegiatan Belajar 6 Dasar Perawatan Mekanisme Kopling dan Perawatan Berkala Mekanisme Kopling a. Tujuan Kegiatan Belajar 6..................................................................... 175 b. Uraian Materi 6 ..................................................................................... 175 c. Rangkuman 6........................................................................................ 200 d. Tugas 6................................................................................................. 200 e. Tes Formatif 6....................................................................................... 201 f. Lembar Jawaban Tes Formatif 6............................................................ 201 g. Lembar Kerja 6 ..................................................................................... 202 7. Kegiatan Belajar 7 Dasar Perawatan Mekanisme Gear dan Perawatan Berkala Mekanisme Gear a. Tujuan Kegiatan Belajar 7..................................................................... 204 b. Uraian Materi 7 ..................................................................................... 204 c. Rangkuman 7........................................................................................ 215 d. Tugas 7................................................................................................. 215 e. Tes Formatif 7....................................................................................... 216 f. Lembar Jawaban Tes Formatif 7............................................................ 216 g. Lembar Kerja 7 ..................................................................................... 216DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 218 viiPemeliharaan Mesin Sepeda Motor PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR BUKUBIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASAPROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIFPAKET KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTORKELAS SEMESTER BAHAN AJAR BUKU 2 Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Mesin Sepeda Sasis Sepeda Kelistrikan Motor 4 Motor 4 Sepeda Motor 4 XII 1 Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Mesin Sepeda Sasis Sepeda Kelistrikan Motor 3 Motor 3 Sepeda Motor 3 2 Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Mesin Sepeda Sasis Sepeda Kelistrikan Motor 2 Motor 2 Sepeda Motor 2 XI 1 Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Mesin Sepeda Sasis Sepeda Kelistrikan Motor 1 Motor 1 Sepeda Motor 1 2 Teknologi Dasar Pekerjaan Da- Teknik Listrik Otomotif 2 Dasar Otomotif 2 sar Teknik Oto- motif 2 X 1 Teknologi Dasar Pekerjaan Da- Teknik Listrik Otomotif 1 Dasar Otomotif 1 sar Teknik Oto- motif 1viiiPemeliharaan Mesin Sepeda MotorGLOSARIUMTiming Light, alat ukur yang dipakai untuk mengukur besaran saat pen-gapian yang diukur dalam satuan derajat poros engkol pe.Dwell Tester, alat ukur yang dipakai untuk mengukur besaran sudut pengapi-an pada kendaraan Meter, alat ukur yang dipakai untuk mengukur putaran mesin per menitrpm.AVO Meter, alat ukur yang dipakai untuk mengukur besaran Arus dalamsatuan amper, Tegangan dalam satuan volt, & Tahanan dalam satuan ohmFuler, alat ukur yang dipakai untuk mengukur besara celah dari benda yangberongga misal mengukur celah elektroda busi, celah katup.Kunci Momen, alat ukur yang dipergunakan untuk mengetahui besaran mo-men pengerasan dari baut/ Sorong, alat ukur yang dipakai untuk mengukur besaran diameter luar,diameter dalam, kedalaman dan panjang dari suatu bahan/benda kerja. ixPemeliharaan Mesin Sepeda Motor KESATUAN MATERI1Pemeliharaan Mesin Sepeda MotorBAB I PENDAHULUANDESKRIPSISepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuahmesin. Letak kedua roda sebaris lurus dan pada kecepatan tinggi sepedamotor tetap stabil disebabkan oleh gaya giroskopik. Sedangkan padakecepatan rendah, kestabilan atau keseimbangan sepeda motor bergantungkepada pengaturan setang oleh pengendara. Penggunaan sepeda motor diIndonesia sangat populer karena harganya yang relatif murah, terjangkauuntuk sebagian besar kalangan dan penggunaan bahan bakarnya serta biayaoperasionalnya cukup hemat. Sejarah 2Pemeliharaan Mesin Sepeda MotorSepeda motor pertama di dunia. Sepeda motor merupakan pengembangan dari sepeda konvensionalyang lebih dahulu ditemukan. Di tahun 1868, Michaux ex Cie, suatuperusahaan pertama di dunia yang memproduksi sepeda dalam skala besar,mulai mengembangkan mesin uap sebagai tenaga penggerak sepeda. Namunusaha tersebut masih belum berhasil dan kemudian dilanjutkan oleh EdwardButler, seorang penemu asal Inggris. Butler membuat kendaraan roda tigadengan suatu motor melalui pembakaran dalam. Sejak penemuan tersebut,semakin banyak dilakukan percobaan untuk membuat motor dan mobil. Salahsatunya dilakukan oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach dari penemu tersebut bertemu ketika bekerja bersama diDeutz-AG-Gasmotorenfabrik, produsen mesin stasioner terbesar di tahun1872. Pemilik Deutz-AG-Gasmotorenfabrik yang bernama Nikolaus Ottoberhasil membuat mesin empat langkah atau yang disebut juga mesin empattak dan penemuan tersebut dipatenkan pada tahun 1877. Walaupun mesinempat tak tersebut masih terlalu sederhana dan kurang efisien, namun mesintersebut diharapkan dapat menggantikan mesin uap. Di tahun 1880, Daimler dan Maybach dipecat dari perusahaan tersebutdan keduanya mendirikan sebuah bengkel di Suttgart. Di tahun 1885,keduanya menciptakan karburator untuk mencampur bensin dan udarasehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin empat tak ciptaanOtto. Mereka mengembangkan mesin empat tak tersebut menjadi silinder 100cc dan meletakkan mesin tersebut pada sebuah sepeda kayu. Sepeda kayubermesin tersebut disebut sebagai Reitwagen "riding car" dan menjadisepeda motor pertama di motor• Cruiser, jenis motor ini biasanya memiliki posisi stang yang tinggi, posisikaki yang relatif ke depan, dan posisi kursi yang rendah. Posisi mengemudi inimenciptakan kenyamanan ergonomika pada pegemudi. Motor Cruiser memilikidaya belok yang terbatas karena desainnya.• Dual Sport, memiliki posisi mesin yang tinggi, ban dengan per-mukaan khusus untuk melewati berbagai macam medan dan posisi stangyang dibuat supaya dapat dikendalikan dengan mudah saat melewatirintangan. Motor jenis ini memiliki setingan mesin yang berfokus pada tenagapada putaran3Pemeliharaan Mesin Sepeda Motorbawah dan tenaga mesin difokuskan pada gigi-gigi yang lebih rendahseperti gigi 1 dan 2. Bobot pun dibuat seringan mungkin demimengembangkan kemampuan menjelajahi berbagai medan.• Touring, jenis motor yang digunakan untuk kenyamanan padaperjalanan motor touring memiliki fitur-fitur mewahseperti GPS, TV, Radio, kursi penumpang yang besar, dan lemari yangbanyak.• Skuter, motor berukuran kecil yang memiliki konsumsi bensin yang baikdan kelincahan dalam menyelip lalu lintas.• Bebek, atau disebutnya moped, adalah jenis motor yang dahulunyaadalah sepeda bertenaga pedal manusia dan setengah listrik, kini menjadisepeda motor bertenaga pengendalian melebihi skuternamun lebih ekonomis dari motor sport.• Motor sport, jenis motor yang memiliki performa dan pengendalianyang mengemudi pun difokuskan untuk menjaga titik gravitasisupaya pengendalian lebih terkendali.• Sport Touring, Gabungan antara touring dan sport, motor sporttouring adalah motor sport yang masih memiliki faktor-faktor kenyamanan.• Sepeda motor listrik, merupakan kendaraan yang sama sekali tidakmenggunakan bensin. Beberapa warga negara Indonesia sudah lamamenggunakan sepeda motor jenis ini, baik untuk keperluan pribadimaupun Materi pemeliharaan mesin sepeda motor memberikan bekal awal dalam memahami kompetensi teknik sepeda motor. Materi ini disampaikan pada kelas XI semester PENGGUNAANBuku teks bahan ajar siswa SMK ini menggunakan sistem Pendidikan Ber-basis Kompetensi. Pendidikan berbasis kompetensi adalah pendidikanyang memperhatikan kemampuan, keterampilan dan sikap yang diper-lukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan hasil yangkompeten. Penekanan utamanya adalah pada apa yang dapat dilakukanp e s e r t a d i d i k setelah mengikuti pembelajaran. Salah satu karakteristikyang paling penting dari pembelajaran berbasis kompetensi adalah pen-guasaan individu 4Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor terhadap bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara nyata di tempat kerja nantinya. Dalam pembelajaran berbasis kompetensi, fokusnya adalah pada pencapaian kompetensi dan bukan pada pencapaian atau pemenuhan waktu tertentu. Dengan demikian maka dimungkinkan setiap peserta didik memerlukan atau menghabiskan waktu yang berbeda-beda dalam mempelajari buku teks bahan ajar siswa guna mencapai suatu kompetensi tertentu. Setelah peserta didik selesai mempelajari setiap kegiatan belajar dalam satu kompetensi dasar, kemudian dilakukan evaluasi dan uji kompetensi, ternyata belum mencapai tingkat kompetensi tertentu pada kesempatan pertama, maka guru akan mengatur rencana bersama peserta didik untuk mempelajari dan memberikan kesempatan kembali kepada peserta didik tersebut untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level tertentu yang diperlukan. D. TUJUAN AKHIR Setelah peserta didik mempelajari dan memahami materi dalam buku teks bahan ajar/ modul ini, dengan melalui proses evaluasi baik pengetahuan maupun keterampilan, diharapkan peserta didik dapat kompeten dalam  Memahami tentang Dasar Perawatan Mekanisme Mesin dan melakukan Perawatan Berkala Mekanisme Mesin.  Memahami tentang Dasar Perawatan Sistem Pengapian dan melakukan Perawatan Berkala Sistem Pengapian.  Memahami tentang Dasar Perawatan Sistem Pelumasan dan melakukan Perawatan Berkala Sistem Pelumasan.  Memahami tentang Dasar Perawatan Sistem Pendinginan dan melakukan Perawatan Berkala Sistem Pendinginan.  Memahami tentang Dasar Perawatan Sistem Bahan Bakar dan melakukan Perawatan Berkala Sistem Bahan Bakar.  Memahami tentang Dasar Perawatan Mekanisme Kopling dan melakukan Perawatan Berkala Mekanisme Kopling.  Memahami tentang Dasar Perawatan Mekanisme Gear dan melakukan Perawatan Berkala Mekanisme Mesin Sepeda MotorE. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR Memahami Dasar Perawatan Sistem Pengapian dan Perawatan Berkala Sistem Pengapian. Memahami Dasar Perawatan Sistem Pelumasan dan Perawatan Berkala Sistem Pelumasan. Memahami Dasar Perawatan Sistem Pendinginan dan Perawatan Berkala Sistem Pendinginan. Memahami Dasar Perawatan Sistem Bahan Bakar dan Perawatan Berkala Sistem Bahan Bakar. Memahami Dasar Perawatan Mekanisme Kopling dan Perawatan Berkala Mekanisme Kopling. Memahami Dasar Perawatan Mekanisme Gear dan Perawatan Berkala Mekanisme CEK KEMAMPUAN AWAL Gunakan table berikut ini untuk mengukur apakah p e s e r t a d i d i k telah memahami keseluruhan materi pembelajaran dalam buku teks bahan ajar “pemeliharaan mesin sepeda motor” yang merujuk kepada Kriteria Unjuk Kerja yang diperlukan sebagai persyaratan untuk mencapai kompetensi yang didapat dalam buku teks bahan ajar Kriteria Unjuk Kerja Ya Tidak Keterangan 6Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor BAB II PEMBELAJARAN A. DESKRIPSI Buku teks bahan ajar siswa SMK “pemeliharaan mesin sepeda motor” merupakan buku ke 1 dari 4 buku yang mendukung pencapaian kompetensi dalam paket Keahlian Teknik Sepeda Motor. Buku teks bahan ajar siswa ini bertujuan memberi bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik tentang teknik pemeliharaan mesin sepeda motor. Ruang lingkup buku teks bahan ajar siswa ini berkenaan dengan penge- tahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan pemeliharaan me- sin sepeda motor bagi peserta didik kelas XI semester 1 yang meliputi  Dasar Perawatan Mekanisme Mesin dan Perawatan Berkala Mekanisme Mesin.  Dasar Perawatan Sistem Pengapian dan Perawatan Berkala Sistem Pengapian.  Dasar Perawatan Sistem Pelumasan dan Perawatan Berkala Sistem Pelumasan.  Dasar Perawatan Sistem Pendinginan dan Perawatan Berkala Sistem Pendinginan.  Dasar Perawatan Sistem Bahan Bakar dan Perawatan Berkala Sistem Bahan Bakar.  Dasar Perawatan Mekanisme Kopling dan Perawatan Berkala Mekanisme Kopling.  Dasar Perawatan Mekanisme Gear dan Perawatan Berkala Mekanisme Mesin Sepeda MotorB. KEGIATAN BELAJAR1. Kegiatan Belajar 1 Dasar Perawatan Mekanisme Mesin dan Perawatanberkala Mekanisme Mesina. Tujuan Kegiatan Belajar 1Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat 1. Memahami jadual perawatan mekanisme mesin secara berkala2 Memahami komponen komponen katup dan kelengkapannya3. Menjelaskan fungsi celah katup4. Menjelaskan pengaruh tekanan kompresi5. Memeriksa/menyetel celah katup6. Menginterpretasikan hasil tes tekanan kompresi7. Menyetel penegang rantai timingb. Uraian Materi 11. Dasar Perawatan Mekanisme Mesin Sebuah sepeda motor terkecilpun dibuat lebih dari 1000 umumnya sepeda motor dikendarai untuk jangka panjang, karenanyabesar kemungkinan, “performance/unjuk kerjanya “ akan menurun dankerusakan terjadi lambat atau cepat, meskipun hal ini tergantung daripemeliharaan si empunya dan kebiasaannya mengendarai sepeda motor. Tetapi pada umumnya sebuah sepeda motor tidak akan rusak dengantiba tiba bila digunakan secara normal, kecuali tentunya bila terjadikecelakaan. Sebelum kerusakan terjadi, motor tersebut memperlihatkangejala gejala operasional yang tidak normal, misal suara bunyi yang agakkeras dari tumbukan antara klep/katup valve dengan tuas katup rocker armpada kepala silinder. Dan untuk memperpanjang umur kendaraan sepedamotor sesuai ketentuan pabrik, maka perlu perawatan secara berkala/ Jadual perawatan mekanisme mesin secara berkala pada kondisipemakaian normal 8Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Yang lebih PEMBACAAN ODOMETER Km.** DILAKUKAN dulu tercapai PADABAGIAN PG I PG II PG 8000 12000YANG DISERVIS 500 2000 III G G P 4000Busi P GRenggang klep P P PP PSaringan udara * BB GSaluran bahan ba- B B BB Bkar PKarburatorPutaran stasioner P P PP PCara kerja gas tan- P P PP Pgan 1 TAHUN G GG G setiap 2000 pelumas BSaringan minyakpelumas P P PP PKoplingRantai roda 1 BULAN L P&L P & L setiap 500 kmSistem rem depan/ P P PP PblkgKeausan sepatu PP PremSakelar lampu rem P P PP P Tekanan udara ban 1 MINGGU L P P setiap minggu & kondisi ban Pelek roda & jari P P PP P jari roda Suspensi depan/ P P P&L P&L P&L belakang9Pemeliharaan Mesin Sepeda MotorTabel jadwal perawatan mekanisme mesin secara berkalaStandart P P PP PsampingBaut-baut,mur- P P PP Pmur & pengikat PBantalan peluru P P setiap 1000 kmkemudiAki 1 BULAN PArah sinar lampu P P PP Pdepan P P PP PLampu-lampudan klaksonKeteranganP = Periksa dan Bersihkan, Setel, Lumasi atau Ganti bila = = = Ganti* = Bersihkan lebih sering jika dipakai di daerah berdebu.** = Untuk pembacaan adometer lebih tinggi, ulangilah sesuai interval padajadual perawatan lebih sering jika sepeda motor dipakai secara lebih beratatau di daerah yang banyak hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan mekanisme mesinadalah Gunakan suku cadang yang asli. Suku cadang yang tidak memenuhi syarat spesifikasi/imitasi akan mempercepat/merusak sepeda motor. Gunakan kunci kunci perkakas khusus atau SST Special Service Tool yang didesain untuk kendaraan kendaraan tertentu. 10Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor  Pasang gasket, cincin – O, pin pengaman, plat pengunci baru sewaktu pemasangan kembali.  Sewaktu mengencangkan baut dan mur, mulailah dengan baut berdiameter besar atau baut yang di tengah lebih dulu menuju pinggir secara bersilang dan kencangkan dengan momen pengerasan yang telah ditentukan oleh pabrik.  Bersihkan komponen komponen di dalam cairan pembersih sewaktu pembongkaran. Lumasi permukaan permukaan yang bergeser sebelum pemasangan kembali.  Sewaktu pemasangan sil oli oil seal baru, pastikan bahwa bibir perapat dilumasi dengan pelumas/vet  Setelah pemasangan kembali, periksa semua bagian terhadap pemasangan dan kerja operasional yang baik.  Gunakan alat perkakas yang sesuai sewaktu mengerjakan sepeda motor. Bila mur dan baut ukuran metris, maka gunakan kunci kunci ukuran Mesin Sepeda Motorb. Katup dan Perlengkapannya 1. Katup 2. Dudukan katup 3. Pengantar katup 4. Pegas katup 5. Penjamin pegas 6. Pengunci 7. Sil katupGambar mekanisme katup1. Kegunaan katup Untuk mengatur pemasukan gas baru ke dalam silinder dan pengeluaran gas bekas. Bagian-bagiannya Batang katup Pengunci Dudukan daun katup Daun katup gesek Margin / ketebalanGambar katup 12Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor2. Pembebanan katup Pada daun katup, terjadi tumbukan dengan dudukannya Keausan pada batang katup karena gesekan Pembebanan panas pada katup buang sampai 8000 C3. Kontruksi katup Katup hisap diameter daun katup masuk lebih besar daripada katup bu-ang, dengan tujuan memperbaiki pengisian silinder, bagian dudukan danujung batang katup diperkeras untuk mengurangi / memperkecil keusan. Katup buang terbuat dari dua logam 1 batang katup dari baja yang mempunyai sifat luncur yang baik, 2 daun katup dari baja yang tahan panas temperatur sampai 8000 C .4. Pegas KatupKegunaan  Untuk mengatur agar katup rapat dengan dudukannya  Sebagai pegas pengembaliPegas katup tunggal kisar / lilitan Gambar pegas katup tunggal Bila pegas katup lemah, maka katup akan bergetar, pada putaran tinggi katup tidak akan menutup rapat, melainkan akan melompat-lompat, sehingga daya motor Mesin Sepeda MotorBila pegas katup terlalu kuat, maka keausan pada penggerak katup akanbesar dan tuas-tuas katup bisa patah.5. Sil katupKegunaan Untuk mencegah minyak pelumas mengalir ke saluran masukatau ring O ring karet terpasang sebagai pe- rapat antara ujung katup dan cincin penja- min pegas, maka oli tak mengalir pada katup Untuk mengatur oli keluar, di bawah cincin penjamin terdapat cincin mangkokGambar sil katup tanda panah6. Penghantar katupKegunaan  Mengantar batang katup pada kepala silinder Memindahkan panas dari katup ke kepala silinder 14Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor7. Macam-macam dudukan katupa. Langsung di bentuk pada kepala b. Dudukan berbentuk ring yang silinder dipres a bGambar macam macam dudukan katup a&bCatatan hanya mungkin jika silinder dari besi tuang aKeuntungan  Bila aus, ring dapat di ganti b Bahan keras, tahan terhadap keausan b15Pemeliharaan Mesin Sepeda Motorc. Fungsi celah katupAgar supaya katup-katup dapat menutup dengan sempurna pada semuakeadaan celah katup tanda panah Mengapa celah katup harus distel ?Keausan pada sistem penekan katup celah menjadi besarKeausan pada daun katup dan dudukannya celah menjadi kecilKarena keausan-keausan tersebut tidak merata, celah katup berubah danperlu distel, setiap service berkala tune up atau setiap km tergantungdata masing masing pabrik. 16Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Celah katup terlalu besarGambar celah katup terlalu besarPenggerak katup berisik ada suara pukulan-pukulanBagian penggerak katup bisa patah pukulan dan kejutan Celah katup terlalu kecilGambar celah katup terlalu kecil17Pemeliharaan Mesin Sepeda MotorTidak ada celah katupGambar tidak ada celah katup Katup tidak menutup dengan sempurna Ada kerugian gas baru / tenaga motor berkurang Pembakaran dapat merambat ke karburator Katup-katup dapat terbakar karena tidak ada pemindahan panas pada daun katup. 18Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor d. Tekanan Kompresi Yang dimaksud dengan tekanan kompresi ialah tekanan campuran udara dan bahan bakar untuk motor otto di dalam ruang bakar pada akhir langkah kompresi. Motor yang perbandingan kompresinya lebih tinggi juga mempunyai tekanan kompresi yang tinggi. Sesudah terjadi pembakaran maka tekanan di dalam ruang bakar akan naik lebih kurang menjadi empat kali 4x tekanan kompresi. Misalnya bila tekanan kompresi besarnya 12 kg/cm2, maka sesudah terjadi pembakaran di dalam ruang bakar tekanannya akan naik menjadi 48 kg/cm2.. Salah satu usaha untuk mendapatkan tekanan kompresi yang lebih tinggi yaitu dengan mengatur agar udara luar dapar masuk ke dalam ruang bakar dengan kecepatan yang lebih dengan mempergunakan turbocharger yang bekerja seperti kompresor untuk membantu memperbanyak jumlah udara yang masuk ke dalam ruang bakar/silinder. Dengan adanya turbocharger, maka jumlah udara yang masuk lebih banyak sehingga tekanannya lebih dari 1 atmosfir. Baik atau buruknya unjuk kerja performance suatu kendaraan bermotor sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya tekanan kompresi, oleh karena itu besarnya tekanan kompresi kendaraan harus diperiksa setiap saat agar bisa diinterpretasikan untuk mengetahui performance atau kondisi suatu kendaraan bermotor. Tekanan kompresi kendaraan bermotor diperiksa setiap pekerjaan tune up service berkala. Besarnya tekanan kompresi tergantung dari data masing masing jenis kendaraan yang dikeluarkan dari pabrik. Secara umum besar tekanan kompresi 13,5 bar 1,5 bar. 1. Tekanan kompresi rendah dapat disebabkan oleh  penyetelan katup yang salah terlalu rapat  daun katup terbakar bocor  gasket/paking kepala silinder bocor  cincing torak atau silinder aus  torak aus 2. Tekanan kompresi tinggi dapat disebabkan oleh  terlalu banyak kerak kerak karbon pada ruang bakar atau pada ujung torak19Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor2. Perawatan Berkala Mekanisme Mesina. Penyetelan celah katupKeselamatan kerja Posisikan kunci kontak “Off” pada saat penyetelan katupLangkah kerjaContoh penyetelan celah katup sepeda motor Honda C 70 Pemeriksaan dan penyetelan celah katup dilaksanakan pada waktu mesindingin dibawah 350 C . Lepas tutup katup isap dan buang, kemudian lepas tutup mesin sebelah kiri tutup generator .Putar poros engkol berlawanan arah jarum jam dan tempatkan tanda “ T “dengan tanda “ petunjuk “ yang ada pada bak mesin sebelah kiri pastikanjuga bahwa torak berada pada langkah kompresi . Gambar tanda “penunjuk” pada poros engkol Periksa celah katup dengan memasukkan fuler diantara skrup penyetel dan ujung katup. Celah katup isap / buang 0,05 mm. Setel katup dengan mengendorkan mur pengikat dan memutar skruppenyetel sampai terasa ada tahanan pada fuler sewaktu skrup penyetel dan keraskan mur pengikat. 20Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Gambar cara menyetel katup  Periksa kembali celah katup.  Periksa paking – paking tutup katup isap / buang dan tutup generator.  Pasang kembali tutup – tutup Mesin Sepeda Motorb. Penyetelan penegang rantai timing contoh sepeda motor Honda C 70Keselamatan kerja Posisikan kunci kontak “Off” pada saat penyetelan rantai timingLangkah kerja Lepas tutup sproket yang ada disebelah kiri mesin. Kendorkan mur pengikat, kemudian baut penahan. Lepas baut penutup pada mur tanda pada sproket Keterangan gambar pengikat. penahan. penutup. penyetel. penekan. komponen penegang rantai timing 22Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor  Putar mur penyetel kekiri / kekanan untuk mendapatkan ketegangan rantai timing yang sesuai. Ketegangan rantai timing yang sesuai / baik bila pergerakan rantai 1 – 2 mm. Gambar kelenturan rantai timing tanda panah  Keraskan baut penahan, kemudian mur pengikat.  Pasang baut penutup !.  Start mesin dan periksa kebocoran oli pada tutup - tutup. Catatan  Penyetelan penegang rantai timing yang benar adalah apabila pada waktu putaran idle tidak terdengar suara” gemericik “ dan pada waktu putaran tinggi tidak terdengar suara” mendesing “.23Pemeliharaan Mesin Sepeda Motorc. Tes tekanan kompresiKeselamatan kerja Pastikan selama tes tekanan kompresi dilakukan bahwa kabel tegangan tinggi dari koil pengapian selalu terhubung dengan masa, agar tegangan tidak mengalir ketubuh anda. Jangan mengangkat alat tes tekanan kompresi dari lubang busi sebelum motor berhenti berputar, karena dengan tekanan kompresi motor tersebut, kotoran akan bisa menghembus kemuka kerja Panaskan motor sampai mesin mencapai suhu kerja » 800C  Matikan mesin Lepaskan kabel-kabel busi jangan lupa menempatkan kabel-kabel sesuai dengan nomor urut silinder motor untuk motor yang lebih dari satu silinder Lepaskan kabel tegangan tinggi dan hubungkan dengan massa pakai penjepit / klem buaya, agar hubungan cukup kuat dan tidak terlepas waktu motor distarter  Lepaskan busi Siapkan alat pengetes contoh “ Moto - meter “ Gambar alat pengetes tekanan kompresi Masukkan alat pengetes kedalam lubang busi Pengukuran tekanan kompresi memerlukan dua orang karena alat pengetes tekanan kompresi tidak mempergunakan ulir, seseorang yang menekan gas sampai penuh secara terus-menerus dan menghidupkan starter sesuai dengan perintah orang kedua yang menekan pengetes pada lubang busi silinder yang akan dites. 24Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Catatan untuk penggunaan starter listrik,usahakan agar baterai dalam kondisi terisi penuh, dan lamanya menekan tombol starter tidak labih dari 7 detik. Gambar 1. 17 kabel gas tarik penuh tanda panah Gambar alat tes tekanan kompresi dengan ulir  Baca dan interpretasikan hasil tekanan kompresi tekanan kompresi yang normal 13,5 bar 1,5 bar.  Tekan alat pengetes pada ujung katup untuk melepas Mesin Sepeda Motor Kemudian pindahkan diagram dengan cara menekan tombol pada pemegang untuk mengetes silinder berikutnya kalau motor lebih dari satu Pengukuran tekanan kompresi dilakukan pada setiap servis berkala setelah penyetelan katup, atau bila ada masalah motor tidak hidup. Kalau ada kebocoran, pastikan hasil dengan mengulangi tes setelah motor dijalankan. Kebocoran tekanan kompresi disebabkan oleh katup-katup yang tidak rapat atau tebakar, paking kepala silinder yang rusak, cincin torak yang patah dll. Untuk mendiagnose kebocoran dengan pasti perlu dilakukan tes kebocoran silinder. 26Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor c. Rangkuman 1 Dari uraian materi diatas dapat dirangkum sebagai berikut 1. Dalam melaksanakan pekerjaan praktik, perhatikan keselamatan kerja agar terhindar dari kecelakaan. 2. Untuk memperpanjang umur kendaraan sepeda motor sesuai ketentuan pabrik, maka perlu perawatan secara berkala/periodik. 3. Untuk mempermudah jadual perawatan mekanisme mesin secara berkala buatlah tabel. 4. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan mekanisme mesin adalah gunakan suku cadang asli, gunakan peralatan/kunci yang sesuai dengan kebutuhan, sewaktu pemasangan gasket harus baru, pengerasan mur/baut dari tengah menuju pinggir, periksa kembali semua bagian terhadap pemasangan dan kerja operasional yang baik. 5. Fungsi celah katup adalah agar supaya katup-katup dapat menutup dengan sempurna pada semua keadaan temperatur. 6. Tekanan kompresi kendaraan bermotor diperiksa setiap pekerjaan tune up service berkala. Besarnya tekanan kompresi tergantung dari data masing masing jenis kendaraan yang dikeluarkan dari pabrik. Secara umum besar tekanan kompresi 13,5 bar 1,5 bar. 7. Salah satu penyebab tekanan kompresi rendah adalah katup katup bocor/ tidak rapat, dan penyebab tekanan kompresi tinggi adalah banyak kerak kerak karbon yang menempel pada ruang bakar atau ujung torak. 8. Jangan mengangkat alat tes tekanan kompresi dari lubang busi sebelum motor berhenti berputar, karena dengan tekanan kompresi motor tersebut, kotoran akan bisa menghembus kemuka anda. d. Tugas 1 Agar siswa lebih menguasai materi kegiatan 1 ini maka perlu diberi tugas antara lain 1. Menerangkan langkah langkah menyetel katup dengan benar. 2. Menyetel celah katup dari bermacam macam jenis kendaraan berulang-ulang agar bisa Mesin Sepeda Motor3. Mengetes tekanan kompresi dengan benar yaitu mesin kondisi temperatur kerja, kabel gas ditarik penuh dan menginterpretasikan hasil tekanan kompresi dari kendaraan Menyetel penegang rantai sepeda motor jenis bebeke. Tes Formatif 11. Mengapa ada celah katup pada kendaraan bermotor? Jelaskan2. Apa akibatnya bila kendaraan bermotor celah katupnya terlalu rapat/kecil ?3. Apa akibatnya bila kendaraan bermotor tidak ada celah katupnya?4. Mengapa celah katup bisa berubah menjadi lebih kecil atau lebih besar dari data yang ada dari pabrik?5. Apa yang menyebabkan tekanan kompresi suatu kendaraan bisa menjadi tinggi? Jelaskan6 Berapa tekanan kompresi kendaraan bermotor secara umum?f. Lembar Jawaban Tes Formatif 11. Agar supaya katup-katup dapat menutup dengan sempurna pada semua keadaan Waktu pembukaan katup lebih lama dari waktu semestinya, sehingga gerak gunting juga lebih lama akibatnya kerugian gas baru besar, akibatnya putaran Idle kurang stabil motor bergetar .3. Katup tidak menutup dengan sempurna, ada kerugian gas baru / tenaga motor berkurang, pembakaran dapat merambat ke karburator, katup-katup dapat terbakar karena tidak ada pemindahan panas pada daun Karena adanya keausan pada saat bertumbukan antara daun katup dengan cincin dudukan katup pada kepala silinder, ujung katup dengan tuas katup atau poros kam dengan tuas Terlalu banyak kerak kerak karbon pada ruang bakar atau pada ujung 13,5 bar 1,5 bar Contoh Honda Astrea Primag. Lembar Kerja 11. Alat dan Bahana. Tes tekanan kompresib. Macam macam sepeda motor jenis bebekc. Tabung pemadam kebakarand. Set kotak alat 28Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor e. Kain lap/majun f. Bensin 2. Keselamatan Kerja a. Hindari siswa melakukan pekerjaan dengan bergurau. b. Bagi siswa yang sedang praktikum, ikuti petunjuk dari guru/instruktor dan petunjuk yang tertera pada lembar kerja . c. Kabel tegangan tinggi harus dimasakan pada saat melakukan pekerjaan tes tekanan kompresi. d. Siswa harus minta ijin/lapor kepada guru/instruktor bila akan melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja. e. Hindari tumpahan bensin pada saat bekerja. 3. Langkah Kerja a. Persiapkan alat dan bahan secara cermat, lengkap dan bersih. b. Persiapkan lembar kerja/job sheet serta kelengkapan yang dibutuhkan pada saat praktikum serta ikuti petunjuk dari guru/instruktor dan petunjuk yang tertera dari lembar kerja. c. Jaga kebersihan lingkungan kerja/praktikum bengkel. d. Buatkan tabel tentang perawatan berkala dari bermacam macam jenis kendaraan sepeda motor. e. Lakukan pekerjaan penyetelan katup dengan benar f. Lakukan pekerjaan tes tekanan kompresi dari bermacam macam kendaraan sepeda motor dan interpretasikan hasil dari pengetesan tersebut. g. Selesai praktikum, kembalikan peralatan, bahan dan kelengkapan penunjang lainnya pada tempat semula dengan kondisi bersih. 4. Tugas a. Siswa secara individu membuat laporan praktikum secara ringkas dan jelas. b. Siswa membuat rangkuman pengetahuan baru tentang materi pada kegiatan 1 secara kelompok/ Mesin Sepeda Motor2. Kegiatan Belajar 2 Dasar Perawatan Sistem Pengapian dan Perawatan Berkala Sistem Pengapiana. Tujuan Kegiatan Belajar 2Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat 1. Memahami komponen komponen sistem pengapian2 Menjelaskan prinsip dasar komponen komponen sistem pengapian3. Dapat memeriksa komponen komponen sistem pengapian4. Dapat merawat komponen komponen sistem pengapian5.Menggunakan peralatan yang dipergunakan untuk mengukur komponen komponen system pengapianb. Uraian Materi 21. Dasar Perawatan Sistem Pengapiana. Sistem PengapianBagian – Bagian Sistem Pengapian Baterai atau Kegunaan Sebagai penyedia sumber arus listrik Gambar baterai Kunci kontakGambar kunci kontak Kegunaan Menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari baterai ke sirkuit pri- mer 30Pemeliharaan Mesin Sepeda MotorGambar koil Koil Kegunaan Mentransformasikan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi 5000 – Volt Kontak pemutus Kegunaan Menguhungkan dan memutuskan arus primer agar terjadi induksi tegangan tinggi pada sirkuit sekunder sistem pengapianGambar kontak pemutus31Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Kondensator Kegunaan Gambar kondensator Mencegah loncatan bunga api diantara celah kontak pemutus pada saat kontak mulai membuka Mempercepat pemutusan arus primer sehingga tegangan induksi yang timbul pada sirkuit sekunder tinggi Generator Pembangkit Kegunaan Sebagai penghasil atau sumber tegangan generator pembangkit 32Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Busi Kegunaan Meloncatkan bunga api listrik diantara kedua elektroda busi di dalam ruang bakar, sehingga pembakaran dapat dimulaiGambar busi33Pemeliharaan Mesin Sepeda Motorb. Koil dan Tahanan Ballast1. Kegunaan koil Untuk mentransformasikan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi padasistem pengapian.2. Macam macam koilKoil inti batang standart Inti koil Bat Rup +- 15 1 Garis gaya magnetGambar koil inti batangKeuntungan  Konstruksi sederhana dan ringkasKerugian  Garis gaya magnet tidak selalu mengalir dalam inti besi, garis gaya magnet pada bagian luar hilang, maka kekuatan / daya magnet berkurangKoil dengan inti tertutup Inti Pri- Sekun Garis gayaGambar koil inti tertutup 34Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Keuntungan  Garis gaya magnet selalu mengalir dalam inti besi * daya magnet kuat * hasil induksi besar Kerugian  Sering terjadi gangguan interferensi pada radio tape dan TV yang dipasang pada mobil / juga di rumah TV 3. Persyaratan perlu/tidaknya koil dirangkai dengan tahanan ballast Pada sistem pengapian konvensional yang memakai kontak pemutus, arus primer tidak boleh lebih dari 4 amper, untuk mencegah  Keausan yang cepat pada kontak pemutus  Kelebihan panas yang bisa menyebabkan koil meledak saat motor mati kunci kontak ON Dari persyaratan ini dapat dicari tahanan minimum pada sirkuit primer R min  U  12  3 I maks 4 Jadi jika tahanan sirkiut primer koil < 3 W, maka koil harus dirangkai dengan tahanan ballast Catatan  Untuk pengapian elektronis tahanan primer koil dapat kurang dari 3 ohm. Contoh Tahanan rangkaian primer 0,9 - 1 Ohm dan dirangkai tanpa ta- hanan ballast. 4. Kegunaan tahanan ballast Pembatas arus primer contoh 35Pemeliharaan Mesin Sepeda MotorGambar rangkaian dengan tahanan ballasArus max. yang diperbolehkan4AU= 12V R  U maks  12  3  I4I= 4AR2 = 1,5 Ohm R1 dan R2 seri maka “ R = R1 + R2R1 = ……Ohm ?=1,5 W R1 = R – R2 = 3 – 1,5 Kompensasi panasPada koil yang dialiri arus, timbul panas akibat daya menempatkan tahanan ballast diluar koil, dapat memindahkansebagian panas diluar koil, untuk mencegah kerusakan koilKuat arus yang mengalir pada koil I = 4 ATahanan primer R2 = 1,5 WTahanan ballast R1 = 1,5 WDaya panas pada koil Daya panas pada tahanan ballastP. koil = I2 × R2 = 42 . 1,5 = I2 R1 = 42 ×. 1,5 = 24 watt = 24 watt 36Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor5. Rangkaian penambahan startSelama motor distart, tegangan baterai akan turun karena penggunaan bebanstarter. Akibatnya, kemampuan pengapian mengatasi hal tersebut koil dapat dihubungkan langsung dengantegangan baterai selama motor Penambahan start melalui terminal ST 2 pada kuci kontak Ke 1 Bat- 3 Kp -+ 12Gambar rangkaian penambahan start37Pemeliharaan Mesin Sepeda Motorc. Kontak pemutus dan sudut dwell sudut tutup1. Kegunaan  Menghubungkan dan memutuskan arus primer agar terjadi induksi tegangan tinggi pada sirkuit sekunder 35 Bagian-bagian2 distributor tetap wol 4 ram 8 7 lepas wol 9 6 6 ram kontak pem 1 tus kontak pem tus pengikat ebonite dari koil - penyetelGambar kontak pemutus & kam distributor2. Bentuk bentuk kontak pemutus Keausan yang terjadi Bentuk-bentuk kontak pemutus Kontak berlubang Keausan permukaan rata Pemindahan panas baikGambar kontak pemutus berlubang 38Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Kontak pejal Gambar kontak pemutus pejal3. Sudut Pengapian dan Sudut DwellSudut pengapian adalah Sudut putar kam dari saat kontak pemutus mulaimembuka sampai kontak pemutus mulai membuka lagi. 360Contoh sudut pengapian ZZ = jumlah silinderUntuk motor 1 silinder == pk poros kamSudut Dwell adalah Sudut putar kam dari saat kontak pemutus mulai me-nutup sampai kontak pemutus akan terbuka selama kontak pemutus ter-tutup.Besarnya sudut dwell » 60% x sudut pengapian » 60% x Toleransi ± 20Contoh menghitung sudut dwell motor 1 & 2 silinderMotor 1 silinderSudut pengapian = = pk = 60% x 3600 = 2160Sudut dweltoleransi ± 20\ sudut dwel = 2140 – 2180 pk39Pemeliharaan Mesin Sepeda MotorMotor 2 silinderSudut pengapian = = pk = 60% x 1800 = 1080Sudut dweltoleransi ± 20\ sudut dwel = 1060 – 1100 pk4. Besar sudut Dwell dan kemampuan pengapianKemampuan pengapian ditentukan oleh kuat arus mencapai arus primer maksimum, diperlukan waktu pemutusan kontakpemutus yang dwell kecil waktu penutupan kontak pemutus singkat, maka arus primer tidak mencapai maksimal sehingga kemampuan pengapian kecil kurang.Sudut dwell besar waktu penutupan kontak pemutus lama, maka arus primer mencapai maksimal sehingga kemampuan pengapian baik tapi kontak pemutus cepat aus. 40Pemeliharaan Mesin Sepeda Motord. KondensatorPada saat kontak pemutus membuka arus dalam sirkuit primer diputus makaterjadi perubahan medan magnet pada inti koil medan magnet jatuh Akibatnya terjadi induksi pada Kumparan primer Kumparan sekunder Induksi pada sirkuit primer disebut “ induksi diri “Petunjuk Bunga api yang terjadi pada saat memutuskan suatu sirkuit arus selalu disebabkan karena induksi diri. Gambar induksi diri pada arus AC 1. Sifat-sifat induksi diri  Tegangannya bisa melebihi tegangan sumber arus, pada sistem pengapian tegangannya » 300 - 400 Volt  Arus induksi diri adalah penyebab timbulnya bunga api pada kontak pemutus  Arah tegangan induksi diri selalu menghambat perubahan arus primer  kontak pemutus tutup, induksi diri memperlambat arus primer men- capai maksimum  kontak pemutus buka, induksi diri memperlambat pemutusan arus primer, akibat adanya loncatan bunga api pada kontak pemutus41 Uploaded byBryan B S Kusoy 100% found this document useful 1 vote4K views3 pagesDescriptionKatupOriginal TitleFungsi celah katupCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document100% found this document useful 1 vote4K views3 pagesFungsi Celah KatupOriginal TitleFungsi celah katupUploaded byBryan B S Kusoy DescriptionKatupFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Panduan kali ini adalah tentang cara mengukur tekanan kompresi mobil dengan alat pengukur kompresi. Kami akan ilustrasikan pada mobil konvensional maupun pada mesin-mesin injeksiPertanyaannya,Apakah anda sudah tahu bagaimana kompresi terjadi ?Apa fungsi mengukur tekanan kompresi ?Dan kapan kita harus mengukur tekanan kompresi ?Sebagai mekanik ini merupakan salah satu kompetensi yang harus kita miliki dalam menggunakan alat mulai dari bagaimana kompresi terjadi?Istilah kompresi ini akan kita temui ketika kita mempelajari cara kerja mesin. Baik itu cara kerja mesin 4 tak maupun 2 kita harus ingat bahwa siklus kerja mesin terjadi secara berulang mulai dari langkah hisap, langkah kompresi , langkah usaha dan langkah akan cuplikkan tentang langkah kompresiLangkah fungsi mengukur tekanan kompresi ?Dengan mengukur tekanan kompresi kita berharap mengetahui apakah kerapatan antara ring piston dan dinding silinder serta mekanisme yang mendukung tekananan kompresi seperti katup, tekanannya harus sesuai dengan spesifikasi masing-masing mesin. Karena tekanan mesin bensin, mesin diesel dan mensin 2 tak memiliki tekanan harus mengukur tekanan kompresi ?Ketika dibengkel, alat pengukur tekanan kompresi ini digunakan ketika kita melakukan Tune Up dengan semua keluhan Hanya ketika kita mendapat keluhan misalnya Mesin terasa pincang, Mesin kurang tenaga, Mesin tidak hidup susah hidup, Asap gas buang berwarna putihSilahkan ditambahkan dalam komentarJika tidak ada keluhan tersebut, kenyataanya cukup jarang kita diwakili dengan scanner mobil. Itupun tergantung scannernya dan tergantung mengukur tekanan kompresiKami akan mencontohkan dengan dua mobil, pertama adalah mobil konvensional dengan sistem pengapian konvensionaldan yang kedua adalah mobil dengan sistem injeksiContoh yang pertama adalah pada mesin konvensional1. Hidupkan mesin dan biarkan sedikit panas kira-kira jarum penunjuk ditengah2. Buka semua busiIngatSaat melepas kabel busi tarik pada bagian kepalanya bukan pada tengah-tengah kabelSelanjutnya silahkan buka busi dan jangan lupa di urutkan karena sedang mencari maslah / ganguan3. Lepaskan kabel tegangan tinggi dari koil pembakaran ignition coil untuk mencegah shock karena adanya arus tegangan tinggi yang terjadi selama melakukan test kompresi4. Hubungkan tacho meter jika Mengukur kompresiMau tidak mau, ketika mengukur kompresi kita harus melakukannya berdua. Mekanik pertama harus menekan pedal gas, dan men-starter kedua harus mendorong alat pengukur kompresi ke lubang busi atau memaganginya tergantung tipe alat pengukur kompresinyaJadi urutanya kurang lebih seperti iniPasang alat tes kompresi, jika sudah siap beri kode kepada rekan yang didalam mobilTekan pedal gas sampai terbuka penuhStarter mesin sampai mendapat angka tertinggiCatat hasil tekanan yang ditunjukkan, jika perlu diulang untuk memastikan hasilnyaLakukan pada silinder yang lainSelalu catat hasil, terlebih lagi jika kita bekerja di bengkel dengan organisasi yang cukup besar. Dan ingat !Selalu perhatikan satuanContoh pada mobil injeksi bensinContoh ini, kami cuplikkan dari mobil Audi A4 pengetesan1. Pastikan temperatur mesin paling tidak 30 derajat celcius2. Pastikan juga tegangan baterai sekitar 12,7 V maklum mobil eropa menggunakan standar DIN dan umumnya memiliki tegangan cukup tinggi3. Buka koil pengapian ignition coil pada setiap silinder4. Buka keempat busi5. Tes kompresi dengan alat7. Starter mesin oleh mekanik didalam mobil sampai tekanan tertinggi terlihat8. Dan lakukan untuk masing-masing dua kali pengukuran dan catat !9. Pasang busi dan koil pengapian kembali10. Gunakan scanner mobil untuk menghapus DTC yang tekanan kompresi mobil ini adalah 11-14 bar, perbedaan masing-masing silinder tidak boleh lebih dari 3 bar. Walaupun beda 1 bar saja terkadang ?Sudah melihat perbedaanya ?Bagaimana jika mobil yang kita periksa memiliki kompresi yang rendah ?Jika kompresi mobil rendah, coba terlebih dahulu dengan memasukkan beberapa tetes oli ke dalam mesin melalui lubang busi Tidak perlu dilakukan jika jauh dari spekKemudian silahkan test kembaliJika penambahan oli mampu menaikan kompresi, kemungkinan terdapat kerusakan atau keausan pada ring piston atau dinding silinderTetapi jika penambahan oli tidak berpengaruh, bisa jadi kebocoran terjadi pada katup yang tidak duduk dengan kunci

tekanan kompresi kendaraan bermotor diperiksa setiap pekerjaan